STRUKTUR SOSIAL, PENYEBAB KONFLIK SOSIAL, DAN MOBILITAS SOSIAL
1. Pengertian Struktur Sosial
Anak yang baru lahir, secara otomatislangsung memiliki status sosial yang melekat pada orang tuanya. Tidak ada orang yang dapat menolak status sosial orang tuanya.
Status sosial biasanya juga dilihat dari ekonomi, yaitu kaya atau miskin. Masih ada pula yang membedakan status sosial seseorang atas dasar kasta, misalnya di Bali masih kenal sistem kasta, yaitu kasta brahmana (pendeta), kasta ksatria (penguasa), kasta waisya (pengusaha), dan kasta sudra (rakyat biasa).
Berbicara tentang struktur sosial, maka tidak terlepas dari pembahasan perilaku masyarakat secara individu, maupun kelompok sesuai peran dan status mereka. Seseorang menjalankan peran manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang menjadi statusnya.
2. Peran dan Status
a. Pengertian peran
Jika seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan statusnya maka, ia telah menjalankan peran. Kesimpulannya adalah “peran melekat pada kedudukannya”.
Seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perilaku teman-teman kelompoknya. Hubungan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat merupakan hubungan antara peran-peran individu dalam masyarakat. Peran yang melekat pada seseorang lebih menekankan pada fungsi menyesuaikan diri, sedangkan status lebih bersifat statis/tetap. Misalnya status sebagai lurah berperan memimpin warga kelurahan, status sebagai dokter berperan mengobati pasien.
b. Pengertian status
Status adalah keadaan atau kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat di sekitarnya.
Pada umumnya di lingkungan masyarakat dikembangkan tiga macam status yaitu :
1) Ascribed status
Yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat, tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniyah dan kemampuan. Kedudukan ini secara otomatis diperoleh karena keturunannya. Status ini pula ddiperoleh dengan sendirinya tanpa melakukan perjuangan dan bersifat alamiah dalam kehidupan masyarakat.
2) Achieved status
Yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang dengan melalui perjuangan dan pengorbanan. Status ini diperoleh bukan sejak lahir, tetapi terbuka secara umum bagi siapa saja yang dapat mencapainya.
3) Assigned status
Yaitu kedudukan yang diberikan oleh suatu kelompok kepada seseorang karena jasa-jasanya dalam hal-hal tertentu, baik berjasa kepada organisasi, masyarakat atau kepada negara.
c. Konflik Status
Pertentangan antara individu dengan statusnya dapat mengakibatkan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan. Konflik satus memang sering sulit dihindari karena kepentingan individu tidak selamanya sama dengan kepentingan masyarakat maupun organisasinya.
1. Pengertian Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan proses sosial yang terjadi pada individu atau kelompok. Masing-maisng pihak berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.
2. Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
a. Adanya perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat, pandangan, pendirian dan perbedaan perasaan akan melahirkan bentrokan antara individu atau kelompok.
b. Adanya perbedaan budaya
Kepribadian individudengan individu lainnya sangat tergantung dari pola-pola kebudayaan dari kelompoknya, keadaan tersebut dapat menyebabkan pertentangan antara mereka.
c. Adanya perbedaaan kepentingan
Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok merupakan salah satu sumber pertentangan. Kepentingan tersebut antara lain; kepentingan ekonomi, politik, dsb.
d. Adanya perubahan sosial
Perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, mempengaruhi atau mengubah nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.
3. Nilai Positif Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan proses disasosiatif yang agak tajam, tetapi sebagai proses sosial juga memiliki fungsi positif bagi masyarakat.konflik dalam bentuk lunak dan dapat dikendalikan. Konflik digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu dan menunjukkan sikap demokratis. Perbedaan pendapat sering terjadi dan sengaja dibahas dan dipertahankan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan mencari alternative terbaik dan untuk menemukan kesamaan pendapat melalui musyawarah mufakat atau pengambilan pendapat secara mayoritas melalui “voting”
4. Bentuk-Bentuk Khusus Konflik
a. Konflik Pribadi
Yaitu suatu pertentangan yang terjadi antara individu dengan individu lainnya.
b. Konflik antar kelas-kelas sosial
Yaitu pertentangan yang terjadi antara kelompok kelas sosial tertentu denagn seseorang atau kelompok kelas sosial yang lain. Biasanya hal itu terjadi antara kelas sosial rendah dengan kelas sosial yang lebih tinggi.
c. Konflik politik
Yaitu pertentangan yang terjadi disebabkan adanya suatu keputusan politik baik di dalam satu kelompok politik maupun antar kelompok politik. Sedangkan konflik politik eksternal yaitu pertentangan yang terjadi antarpartai politik atau antara kelompok penguasa dengan partai politik pesaingnya.
d. Konflik rasional
Yaitu pertentangan yang terjadi antara rasa atau suku tertentu yang dengan rasa tau suku yang lain.
e. Konflik kelompok agama
Yaitu pertentangan yang terjadi yang disebabkan oleh suatu keyakinan, kepercayaan dan ajaran agama.
5. Dampak Akibat Konflik Sosial
a. Timbulnya solidaritas dalam kelompok
Jika terjadi pertentangan suatu kelompok denagn kelompok lain, maka solidaritas antar warga dalam suatu kelompok biasanya akan tambah erat, mereka bersedia berkorban demi keutuhan dan eksistensi kelompoknya.
b. Retaknya persatuan
Apabila pertentangan terjadi dalam suatu kelompok, maka akan berakibat retaknya persatuan dan kesatuan dalam kelompok.
c. Perubahan kepribadian para individu
Pertentangan yang terjadi dalam suatu kelompok atau antar kelompok dapat menimbulkan terjadinya perubahan kepribadian seseorang.
d. Hancurnya harta benda dan korban manusia
Akibat adanya pertentangan memungkinkan terjadinya suatu kehancuran fisik, harta benda dan korban manusia.
e. Timbulnya akomodasi dan dominasi
Jika kekuatan pihak-pihak yang bertentangan seimbang, maka dimungkinkan timbulnya akomodasi. Namun jika pertentangan tidak seimbang, maka menyebabkan akomodasi oleh pihak yang menang terhadap lawannya.
Semoga bermanfaat....
1. Pengertian Struktur Sosial
Anak yang baru lahir, secara otomatislangsung memiliki status sosial yang melekat pada orang tuanya. Tidak ada orang yang dapat menolak status sosial orang tuanya.
Status sosial biasanya juga dilihat dari ekonomi, yaitu kaya atau miskin. Masih ada pula yang membedakan status sosial seseorang atas dasar kasta, misalnya di Bali masih kenal sistem kasta, yaitu kasta brahmana (pendeta), kasta ksatria (penguasa), kasta waisya (pengusaha), dan kasta sudra (rakyat biasa).
Berbicara tentang struktur sosial, maka tidak terlepas dari pembahasan perilaku masyarakat secara individu, maupun kelompok sesuai peran dan status mereka. Seseorang menjalankan peran manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang menjadi statusnya.
2. Peran dan Status
a. Pengertian peran
Jika seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan statusnya maka, ia telah menjalankan peran. Kesimpulannya adalah “peran melekat pada kedudukannya”.
Seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perilaku teman-teman kelompoknya. Hubungan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat merupakan hubungan antara peran-peran individu dalam masyarakat. Peran yang melekat pada seseorang lebih menekankan pada fungsi menyesuaikan diri, sedangkan status lebih bersifat statis/tetap. Misalnya status sebagai lurah berperan memimpin warga kelurahan, status sebagai dokter berperan mengobati pasien.
b. Pengertian status
Status adalah keadaan atau kedudukan seseorang dalam hubungannya dengan masyarakat di sekitarnya.
Pada umumnya di lingkungan masyarakat dikembangkan tiga macam status yaitu :
1) Ascribed status
Yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat, tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniyah dan kemampuan. Kedudukan ini secara otomatis diperoleh karena keturunannya. Status ini pula ddiperoleh dengan sendirinya tanpa melakukan perjuangan dan bersifat alamiah dalam kehidupan masyarakat.
2) Achieved status
Yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang dengan melalui perjuangan dan pengorbanan. Status ini diperoleh bukan sejak lahir, tetapi terbuka secara umum bagi siapa saja yang dapat mencapainya.
3) Assigned status
Yaitu kedudukan yang diberikan oleh suatu kelompok kepada seseorang karena jasa-jasanya dalam hal-hal tertentu, baik berjasa kepada organisasi, masyarakat atau kepada negara.
c. Konflik Status
Pertentangan antara individu dengan statusnya dapat mengakibatkan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan. Konflik satus memang sering sulit dihindari karena kepentingan individu tidak selamanya sama dengan kepentingan masyarakat maupun organisasinya.
1. Pengertian Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan proses sosial yang terjadi pada individu atau kelompok. Masing-maisng pihak berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.
2. Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
a. Adanya perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat, pandangan, pendirian dan perbedaan perasaan akan melahirkan bentrokan antara individu atau kelompok.
b. Adanya perbedaan budaya
Kepribadian individudengan individu lainnya sangat tergantung dari pola-pola kebudayaan dari kelompoknya, keadaan tersebut dapat menyebabkan pertentangan antara mereka.
c. Adanya perbedaaan kepentingan
Perbedaan kepentingan antarindividu maupun kelompok merupakan salah satu sumber pertentangan. Kepentingan tersebut antara lain; kepentingan ekonomi, politik, dsb.
d. Adanya perubahan sosial
Perubahan sosial yang berlangsung sangat cepat, mempengaruhi atau mengubah nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.
3. Nilai Positif Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan proses disasosiatif yang agak tajam, tetapi sebagai proses sosial juga memiliki fungsi positif bagi masyarakat.konflik dalam bentuk lunak dan dapat dikendalikan. Konflik digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu dan menunjukkan sikap demokratis. Perbedaan pendapat sering terjadi dan sengaja dibahas dan dipertahankan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan mencari alternative terbaik dan untuk menemukan kesamaan pendapat melalui musyawarah mufakat atau pengambilan pendapat secara mayoritas melalui “voting”
4. Bentuk-Bentuk Khusus Konflik
a. Konflik Pribadi
Yaitu suatu pertentangan yang terjadi antara individu dengan individu lainnya.
b. Konflik antar kelas-kelas sosial
Yaitu pertentangan yang terjadi antara kelompok kelas sosial tertentu denagn seseorang atau kelompok kelas sosial yang lain. Biasanya hal itu terjadi antara kelas sosial rendah dengan kelas sosial yang lebih tinggi.
c. Konflik politik
Yaitu pertentangan yang terjadi disebabkan adanya suatu keputusan politik baik di dalam satu kelompok politik maupun antar kelompok politik. Sedangkan konflik politik eksternal yaitu pertentangan yang terjadi antarpartai politik atau antara kelompok penguasa dengan partai politik pesaingnya.
d. Konflik rasional
Yaitu pertentangan yang terjadi antara rasa atau suku tertentu yang dengan rasa tau suku yang lain.
e. Konflik kelompok agama
Yaitu pertentangan yang terjadi yang disebabkan oleh suatu keyakinan, kepercayaan dan ajaran agama.
5. Dampak Akibat Konflik Sosial
a. Timbulnya solidaritas dalam kelompok
Jika terjadi pertentangan suatu kelompok denagn kelompok lain, maka solidaritas antar warga dalam suatu kelompok biasanya akan tambah erat, mereka bersedia berkorban demi keutuhan dan eksistensi kelompoknya.
b. Retaknya persatuan
Apabila pertentangan terjadi dalam suatu kelompok, maka akan berakibat retaknya persatuan dan kesatuan dalam kelompok.
c. Perubahan kepribadian para individu
Pertentangan yang terjadi dalam suatu kelompok atau antar kelompok dapat menimbulkan terjadinya perubahan kepribadian seseorang.
d. Hancurnya harta benda dan korban manusia
Akibat adanya pertentangan memungkinkan terjadinya suatu kehancuran fisik, harta benda dan korban manusia.
e. Timbulnya akomodasi dan dominasi
Jika kekuatan pihak-pihak yang bertentangan seimbang, maka dimungkinkan timbulnya akomodasi. Namun jika pertentangan tidak seimbang, maka menyebabkan akomodasi oleh pihak yang menang terhadap lawannya.
Semoga bermanfaat....
0 comments:
Post a Comment