Sunday, May 11, 2014

Kumpulan Materi Sejarah kelas X

BAB 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH

1. PENGERTIAN SEJARAH
a. Asal-usul istilah sejarah
Menurut asal-usul katanya, kata sejarah berasal dari bahasa arab syajarotun yang berati pohon dalam hal ini ditafsirkan sebagai asal-usul keluarga atau silsilah keluarga yang jika kita gambarkan akan menyerupai gambar batang pohon dengan ranting-rantingnya.
Sejarah juga berasal dari kata bahasa jerman (geschiecht) yang berarti sesuatu yang telah terjadi. Sejarah juga berasal dari bahasa Inggris (history) yang berarti masa lampau umat manusia. (History) sendiri berasal dari kata dalam bahasa Yunani (historia) yang berarti informasi atau pencarian.
b. Ciri-ciri sejarah
1. Sejarah sebagai peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah dikatakan sebagai peristiwa yang abadi karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.
2. Sejarah sebaga peristiwa yang unik
Peristiwa sejarah dikatakan unik karena peristiwa sejarah hanya satu kali terjadi dan tidak pernah terulang kembali untuk kedua kalinya.
3. Peristiwa yang penting
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang penting dan dapat dijadikan momentum, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan banyak orang.
c. Unsur-unsur sejarah
1. Manusia
peristiwa yang dikaji dalam sejarah adalah peristiwa yang menyangkut tentang perilaku manusia sehingga manusia menjadi unsur pokoknya.
2. Waktu
Sejarah menyangkut tentang kapan peristiwa itu terjadi karena peristiwa sejarah hanya sekali terjadi.
3. Ruang
Sejarah terkait dengan tempat perjadinya peristiwa, yang akan menjadi bukti nyata dari suatu peristiwa misalnya Monumen Lubang Buaya.

2. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU, DAN SENI
a. Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa berusaha menjawab pertanyaan 5W yaitu (what, who, where, why, dan when). Sejarah sebagai peristiwa menmiliki ciri-ciri:
1) Merupakan hasil perbuatan yang disengaja oleh manusia;
2) Memiliki hubungan sebab akibat;
3) Bersifat objektif;
4) Peristiwanya benar-benar terjadi;
5) Bersifat abadi, unik, dan penting;
6) Hanya satu kali terjadi.
b. Sejarah Sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap terjadinya atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Sejarah sebadgai kisah memiliki ciri-ciri:
1) Bersifat subjektif;
2) Merupakan hasil karya atau ciptaan seseorang;
3) Kisahnya nyata.
c. Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan, berkembang pada abad ke-19. Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri:
1) Memiliki objek yang menjadi kajian yaitu manusia
2) Bersifat objektif
3) Bersifat empiris, tergantung pada pengalaman manusia
4) Memiliki metode ilmiah
5) Tersusun secara sistematis
d. Sejarah Sebagai Seni
Sejarah juga dikatakan sebagai seni. Untuk merekonstruksikan peristiwa masa lalu dan menampilkannya sebagai karya sejarah membutuhkan juga intuisi, emosi, dan juga gaya bahasa. Sebagai seni sejarah memiliki ciri-ciri:
1) Sejarah disusun berdasarkan intuisi;
2) Membutuhkan emosi dan gaya hidup.
Namun sejarah sebagai seni mempunyai beberapa kekurangan yaitu:
1) Sejarah sebagai seni akan kehilangan ketepatan dan objektifitasnya, karena sebagai seni berarti merupakan hasil imajinasi;
2) Kajiannya menjadi terbatas.

3. PERIODESASI DAN KRONOLOGI DALAM SEJARAH
a. Perindesasi
Periodesasi dalam sejarah adalah tingkat perkembangan tingkat atau waktu yang dipergunakan untuk mengetahui sejarah dari suatu daerah atau negara. Periodesasi dapat diartikan juga pembabakan masa dalam sejarah.
Periodesasi digunakan untuk mempermudah dalam memahami peristiwa-peristiwa sejarah. Contoh periodesasi sejarah Indonesia.
1) Masa Indonesia Kuno
Periode Indonesia kuno ini difokuskan pada perkembangan kebudayaan Hindu Buddha sampai dengan akhir dari kerajaan Hindu Buddha di indonesia.
2) Sejarah Indonesia Madya
Pada periode ini penulisan sejarah terfokus pada perkembangan agama dan kebudayaan Islam dari proses masuk hingga lahirnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
3) Sejarah Indonesia Modern
Penulisan sejarah difokuskan dari mulai masuknya bangsa-bangsa barat di Indoneria.
b. Kronologi
Kronologi diartikan sebagai urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu terjadinya. Kronologi digunakan untuk menghindari kerancuan waktu dalam sejarah. Contoh:
TAHUN PERISTIWA
1595 = Cornelis De Houtman tiba di Banten
1602 = Pembentukan VOC
1610 = Ambon dijadikan pusat kegiatan VOC
1619 = Jan Pieterzoon Ccon menguasai jakarta (Batavia)
1799 = VOC dibubarkan
1811 = Indonesia jatuh ke tangan Inggris

4. KEGUNAAN SEJARAH
Fungsi sejarah dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Guna Instirinsik
Secara intirinsik sejarah memiliki empat kegunaan yaitu:
1) Sejarah sebagai ilmu
2) Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
3) Sejarah sebadai pernyataan pendapat
4) Sejara sebagai profesi
b. Guna Ekstirinsik
Guna ekstirinsik sejarah meliputi:
1) Sejarah sebagai pendidikan moral;
2) Sejarah sebagai pendidikan penalaran;
3) Sejarah sebagai pendidikan politik;
4) Sejarah sebagai pendidikan kebijakan;
5) Sejarah sebagai pendidikan perubahan;
6) Sejarah sebagai pendidikan masa depan;
7) Sejarah sebagai pendidikan keindahan;
8) Sejarah sebagai latar belakang.
Selain hal tersebut sejarah secara umum juga dikatakan memiliki kegunaan sebagai berikut.
a. Kegunaan Edukatif
Sejarah dinyatakan memiliki kegunaan edukatif karena sejarah dapat menjadi pelajaran bagi generasi-generasi penerus.
b. Kegunaan Inspiratif
Sejarah tidak hanya dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi kelompok masyarakat. Sejarah dapat juga menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat lain untuk bangkit dari keterpurukan.
c. Kegunaan Rekreatif
Sejarah dapat juga memberikan hiburan bagi para pembacanya. Karya sejarah yang baik dapat membawa alam pikiran pembaca seperti menyaksikan langsung suatu peristiwa yang dibacanya.

BAB 2
TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

Dalam pengkajian perkembangan kehidupan masyarakat, para ahli mengelompokannya dalam dua kategori yaitu:
Zaman dimana manusia belum mengenal tulisan disebut disebut dengan prasejarah (praaksara) dan zaman manusia mengenal tulisan disebut masa sejarah (masa aksara). Namun perlu diingat bahwa kemampuan masyarakat untuk mengenal tulisan, di setiap daerah berbeda-beda. Misalnya saja negara mesir, negara ini sudah mengenal aksara dari zaman sebelum masehi, sedangkan negara lain baru mengenal aksara pada abad ke-5 masehi.
1. CARA MASYARAKAT YANG BELUM MENGENAL TULISAN MEWARISKAN MASA LALUNYA
Masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan kebudayaannya melalui hasil-hasil kebudayaan maupun disampaikan secara lisan dan diwariskan secara turun-temurun. Pewarisan tersebut dapat disampaikan melalui keluarga maupun melalui masyarakat.
a. Pewarisan tradisi Melalui Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan sosial masyarakat yang paling kecil.
Nilai-nilai tradisional yang dapat diwariskan melalui keluarga tentunya diawali dari tingkat yang paling sederhana. Misalnya adalah bahasa, norma-norma sosial, kepercayaan cerita, dongeng. Norma yang disampaikan melalui keluarga dapat mencangkup kebiasaan (folkways) adat-istiadat (mores), dan hukum.
b. Pewarisan Melalui Masyarakat
Setelah keluarga, lingkungan yang dikenal oleh anak adalah masyarakat.
Masyarakat dapat mewariskan masa lalunya kepada generasi penerus melalui adat-istiadat seperti gotong-royong, pertunjukan hiburan seperti seni wayang, dan juga kepercayaan masyarakat seperti animisme dan dinamisme.
Dari hasil-hasil kebudayaan itulah seorang sarjana Belanda menyimpulkan bahwa dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebelum masuknya Hindu dan Buddha atau sebelum mengenal tulisan, telah memiliki 10 unsur kebudayaan asli indonesia yaitu:
  1. Bercocok tanam padi di sawah.
  2. Mengenal prinsip dasar permainan wayang, dengan maksud mendatangkan roh nenekmoyang.
  3. Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu.
  4. Pandai membatik (tulisan hias)
  5. Pola susunan masyarakat macapat, susunan suatu ibukota selalu terdapat tanah lapang atau alun-alun yang dikelilingi oleh istanah (kraton), bangunan tempat pemujaan atau upacara agama, sebuah pasar dan sebuah penjara.
  6. Telah mengenal alat ukur sebagai perdagangan.
  7. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran.
  8. Mengenal pengetahuan astronomi.
  9. Membuat barang-barang dari logam, terutama perunggu.
  10. Susunan masyarakat yang teratur.
Dari hal di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat bangsa Indonesia pada saat itu adalah:
1) Masyarakat agraris religius dan bescocok tanam padi.
2) Memiliki tingkap peradaban yang tinggi dalam bidang perdagangan dan pelayaran.
3) Hidup dalam kelompok berdasarkan kehidupan gotong-royong, musyawarah, dan mufakat.
4) Merupakan masyarakat komunal dengan asas kesejahteraan bersama.
Beberapa unsur kebudayaan yang ada di masyarakat:
a. Sistem Kepercayaan
b. Sistem Kemasyarakatan
c. Pertanian
d. Kemampuan Berlayar
e. Sistem Bahasa
f. Ilmu Pengetahuan
g. Organisasi sosial
h. Teknologi
i. Sistem Ekonomi
j. Kesenian
2. JEJAK SEJARAH DALAM FOLKLORE, MITOLOGI, LEGENDA, UPACARA, DAN LAGU RAKYAT
a. Folklore
Folklore berasal dari bahasa inggris, yang berarti tradisi kolektif atau tradisi masyarakat tertentu.
Folklore memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Penyebarannya dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan;
  2. Bersifat anonim, artinya nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi;
  3. Mempunyai kegunaan bagi kehidupan kolektif pendukungnya;
  4. Bersifat pralogis, yaitu mempunxai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika ilmu pengetahuan;
  5. Menjadi milik bersama (kolektif) kelompok tertentu;
  6. Memiliki bentuk yang biasanya berumus atau berpola;
  7. Bersifat tradisional
  8. Umumnya bersifat polos dan lugu walaupun seringkali kelihatan kasar dan terlalu spontan.
Menurut Jon Harold Brunvand, folklore digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
  1. Folklore lisan (Verbal Folklore) yang bentuknya murni lisan.
  2. Folklore sebagian lisan: yaitu merupakan pencampuran antara unsur lisan dan bukan lisan.
  3. Folklore bukan lisan yakni folklore yang berbentuk bukan lisan, walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan.
b. Mitologi
Mitologi merupakan cerita rakyat yang umumnya berhubungan dengan kehidupan para dewa dan makhluk halus di suatu kebudayaan.
Contoh mite indonesia misalnya: Dewi Sri, Nyi Roro Kidul, Joko Tarub dan sebagainya. Sedangkan contoh mite dunia misalnya: Ramayana, Mahabharata, Hercules, dan sebagainya.
c. Legenda
Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap pernah terjadi oleh masyarakat. Legenda tidak dianggap sebagai cerhta suci seperti mite.
Macam-macam legenda yaitu:
1) Legenda keagamaan
Mengisahkan tentang orang-orang suci dalam suatu agama.
2) Legenda perorangan yaitu cerita tentang tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.
3) Legenda alam gaib, dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami oleh seseorang.
4) Legenda setempat, yaitu cerita yang berhubungan dengan suatu tempat dan topografi.
d. Upacara
Upacara umumnya digunakan untuk mengenang suatu peristiwa tertentu pada suatu daerah. Upacara tersebut dimaksudkan sebagai tolak bala dan memperoleh keselamatan. Hal tersebut dengan mengirimkan benda-benda sesaji.
e. Lagu rakyat
Pada dasarnya merupakan puisi namun umumnya dinyanyikan dalam bentuk lisan. Lagu rakyat ini umumnya berkembang dan bertahan lama dalam masyarakat dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Umumnya juga tidak diketahui siapa pengarangnya.

BAB 3
TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA AKSARA

1. Tradisi Sejarah Masyarakat Berbagai Daerah Di Indonesia
Perkembangan aksara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh hubungan antara Indonesia dengan India. Hal tersebut dapat kita lihat dari perkembangan tulisan-tulisan awal yang ditemukan di Indonesia, yang tertulis dalam huruf palawa merupakan aksara yang berkembang pada masa dinasti palawa di India Selatan.
Disamping memakai huruf pallawa, tulisan di Indonesia juga masih menggunakan bahasa sangsekerta. Bahasa sangsekerta merupakan bahasa kuno yang dapat dipakai hampir di seluruh wilayah india. Perkembangan tulisan-tulisan awal yang pernah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
a. Kutai
Di dekat sungai Mahakam di Kutai, Kalimantan Timur, ditemukan prasasti yupa yang terdiri dari 7 buah yupa atau tugu batu.
Di dalam tugu batu tersebut dimuat tulisan yang menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta. Tulisan tersebut berisi penjelasan tentang persembahan kurban dari Raja Mulawarman kepada para brahmana yang telah menjalankan upacara ritual.
b. Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara, merupakan kerajaan yang terletak di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan bukti tulisan yang ditemukan, dipastikan bahwa kerajaan ini berkembang pada abad ke-5masehi.
Prasasti yang ditemukan antara lain:
1) Prasasti Ciaruteun (Bogor)
2) Prasasti Kebon Kopi (Bogor)
3) Prasasti Jambu (Bogor)
4) Prasasti Pasir Awi (Bogor)
5) Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta)
6) Prasasti Muara Cianten (Bogor)
7) Prasasti Cidang Cianten (Bogor)
c. Sriwijaya
Kerajaan yang kita sering kenal sebagai kerajaan terbesar pertama di Indonesia ini terletak di wilayah Palembang, Sumatera Selatan.
Kerajaan ini merupakan kerajaan buddha yang terbesar di Indonesia. Hal tersebut dapat kita simpulkan dari bukti-bukti tertulis yang ada seperti prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuwo, Talaga Batu, Kota Kapur, Prasasti Ligor, dan juga Prasasti Nalanda. Sebagian besar prasasti tersebut ditulis dengan huruf pallawa dan menggunakan bahasa melayu kuno. Prasasti-prasasti tersebut menuliskan tentang kebesaran raja-raja sriwijaya.
Dari prasasti yang berasal dari beberapa kerajaan tersebut dapatlah kita simpulkan, bahwa tradisi menulis di Indonesia awalnya hanya digunakan dikalangan kerajaan. Dalam pegrkembangan selanjutnya tradisi menulis dengan huruf pallawa ini akhirnya melahirkan huruf baru yang berkembang di indonesia, seperti huruf jawa kuno.
Perkembangan penulisan karya sastra tulisan indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat masa yaitu:
a. Kesusastraan Mataram
Hasilnya antara lain Shang Hyang Kayahayanikan, dari masa pemerintahan Mpu Sindhok (929-947). Kitab ini menguraikan soal-soal dan ibadah agama Buddha Tantrayana.
b. Kesusastraan Zaman Kediri
Hasil-hasil kesusastraan zaman kediri antara lain:
1) Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa(1030) pada masa pemerintahan raja Airlangga.
2) Kresnayana karangan Mpu Dharmaja pada masa pemerintahan raja kameswara.
3) Bharatayudha (1157) Karya Mpu Seda dan Mpu panulu, yang mengisahkan tentang perang antara Janggala dan Kediri setelah meninggalkan Airlangga.
c. Kesusasteraan Zaman Majapahit I yang Menggunakan Bahasa Jawa Kuno
Hasil-hasil karyanya antara lain:
1) Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang ditulis pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1365). Isinya tentang raja-raja Singosari dan Majapahit.
2) Sutasoma karya Mpu Tantular. Dalam kitab inilah terdapat istilah 'Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmamangrwa' yang kini menjadi semboyan negara kita.
d. Kesusasteraan Zaman Majapahit II yang Menggunakan Bahasa Jawa Tengah.
Hasil-hasil karyanya antara lain:
1) Kitab Pararaton yang berisi tentang mitos (dongeng) dari Ken Arok sampai akhir Majapahit.
2) Bubhuksah, yang mengisahkan dua orang bersaudara, yakni Bubhuksah dan Gagang Aking yang mempunyai perbedaan mengenai cara-cara untuk mencapai kesempurnaan.
2. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA
Secara garis besar, peristiwa-peristiwa sejarah di Indonesia di kelompokkan menjadi tiga zaman yaitu:
  1. Masa prasejarah atau sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha di indonesia. Pada masa ini Indonesia belum mengenal tulisan.
  2. Masa proto sejarah atau masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha di indonesia. Masyarakat mulai mengenal tulisan namun belum dapat dibaca.
  3. Masa sejarah atau masa setelah masuknya Hindu-Buddha di Indonesia. Masa ini dikenal adanya tulisan. Masa-masa yang dialami oleh masyarakat indonesia:
  • Masa berkembangnya Hindu-Buddha di Indonesiamasa ini berlangsung sejak berdirinya kerajaan kutai (sekitar abad ke-4 masehi) sampai runtuhnya Majapahit (sekitar abad ke-16 Masehi). Masa ini sering juga dikategorikan sebagai masa Sejarah Indonesia Kuno.
  • Masa berkembangnya pengaruh IslamBerlangsung dari masa berdirinya kerajaan Samudra Pasai (sekitar abad ke-13 Masehi) sampai kedatangan bangsa barat di Indonesia. Sering dikenal dengan Sejarah Indonesia Madya.
  • Masa kekuasaan kolonialYaitu antara abad ke-16 Masehi sampai sekarang. Dikategorikan sebagai Sejarah Indonesia baru. Masa ini dapat dibedakan lagi menjadi masa pergerakan nasional dan masa kemerdekaan sampai sekarang.
Dari sifat tulisannya, penulisan sejarah Indonesia pada awalnya lebih bersifat istana sentris, di masa kepentingan kerajaan (raja dan keluarganya) lebih dominan ditampilkan atau dilukiskan. Umumnya berisi tentang kebesaran dan kejayaan raja-raja. Memasuki masa kolonial, penulisan sejarah lebih didominasi oleh tindakan dan kepentingan politik kolonial.


BAB 4

KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
1. Teori Awal Munculnya kehidupan di bumi

Bumi berdasarkan kajian ilmu pengetahuan (geologi) telah berumur kurang lebih 2500 juta tahun. Berdasarkan hasil-hasil penelitian para ahli menyimpulkan bahwa bumi pada awalnya berupa bola gas yang panas Karena bola gas yang panas tersebut terus berputar pada prosesnya,maka bola gas tadi berangsur-angsur menjadi bola bumi yang padat. Perubahan tersebut antara lain disebabkan karena terjadinya penurunan suhu bumi. Sebelum munculnya kehidupan, kulit bumi telah mengalami beberapa kali perubahan secara alamiah. Perubahan tersebut antara lain disebabkan karena gunung meletus, gempa bui, tanah longsor, banjir, dan peristiwa alam lainnya.
Setelah berkali-kali mengalami berbagai perubahan-perubahan akibat adanya gejala alam , bumi mulai memunculkan suatu makhluk hidup yang berasal dari proses evolusi alam. Proses ini bberjalan sangat lama dan berurutan secara sistematis.
Peristiwa alam yang terjadi pada awal bumi terbentuk akan membawa pengaruh terhadap bentuk dari permukaan bumi.
Untuk memudahkan dalam memahami sejarah perkembangan hbumi, para ahli membuat pembabakan sejarah perkembangan bumi menjadi empat, yaitu azoikum atau arkaekum, palezoikum, mesozoikum, dan neozoikum.
A. Azoikum
Pada zaman ini di katakann bumi merupakan bola gas yang sangat panas, sehingga belum memungkinkan adanya kehidupan.

B. Paleozoikum
Pada zaman ini di bumi sudah terdapat kehidupan makhluk yang tertua atau pertama, sehinggazaman ini disebut juga zaman primer. Jenis kehidupannya antara lain jenis protozoa, ikan dan amfibi terua, serta jenis ganggang atua rumput-rumput.
Oleh karena itu, masa ini sering pula disebut sebagai masa seleksi alam kehidupan di bumi.

C. Mesozoikum
Perkembangan kehidupan pada zaman ini sangat pesat. Kehidupan terutama didominasi oleh reptile raksasa, sehingga zaman ini disebut juga zaman reptil atau zaman sekunder. Pada zaman ini jenis-jenis burung jugs mulsi tampak, dan juga binatang-binatang menyusui yang tingkatannya masih rendah. Binatang-binatang tersebut adalah cikal bakal dari kehidupan binatang –binatang di masa sekarang.
neosozoikum

Zaman ini adalah zaman kehidupan yang hampir sempurna dengan zaman sekarang. Pada zaman ini dibagi menjadi dua yaitu:
1) Zaman Tertier.
Zaman tertier adalah zaman yang telah membinasakan makhluk-makhluk hidup dari kalangan jenis besar. Menurut Darwin hewan tipe inilah yang nantinya menjadi cikal bakal pembentukan manusia di dunia.

Zaman tertier terbagi lagi menjadi empat yaitu:
Eosen.
Oligosen.
Miogosen.
Pliosen.

2) Zaman Kwarter.
Zaman ini dikatakan sebagai zaman terpenting bagi sejarah bumi, karena pada zaman inilah mulai muncul kehidupan manusia dimuka bumi. Manusia pertama kali yang muncul yaitu Homosapiens atau manusia purba. Bentuknya masih menyerupai kera atau monyet. Secara keseluruhan zaman kwarter dibagi menjadi dua kala, yaitu:
a) Kala Pleistosen
Kala pleistosen dikenal jyga zaman diluvium. Pada zaman ini suhu bumi mengalami penurunan yang amat drastic, sehingga es yang ada di kutub utara meluas. Zaman ini disebut juga zaman es (glasial). Namun karena kadang suhu bumi meningkat sebagian s kemudian mencair atau dikenal dengan zaman interglasial. Pada zaman es di Indonesia muncul yang dikenal dengan Paparan Sunda dan Paparan Sahu.

b) Kala Holosen.
Kala disebut juga dangan zaman alluvium. Pada zaman ini suhu bumi mulai stabil dan masa es berakhir.
2. Asal Mula Masyarakat Indonesia
3. Periodisasi dan perkembangan Budaya Masyarakat Awal di Indonesia

Untuk menelaah mengenai perkembangan kebudayaan manusia, Soekmono membuatkan periodisainya berdasarkan arkeologi, yaitu berdasarkan atas bahan-bahan yang berupa peninggalan hasil kebudayaan.
Dan dari hasil-hasil yang sampai pada kita Soekmono mengelompokan menjadi dua yaitu:
Zaman batu.
Berdasarkan hasil kebudayaan yang sampai ke kita, maka kebudayaan batu ini dapat kita kelompokan menjadi tiga periode yaitu, paleoitikum, mesolitikum, dan neolitikum.
1) Paleolitikuma (zaman batu tua).
Pada masa ini masyarakat Indonesia masih sangat tradisional. Mereka masih belum berfikir secara holistic dan belum mampu menciptakan alat yang sempurna. Kehidupanya pun masih no-maden atau berpindah-pindah tempat. System pencahariannya masih berburu dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana.
Hasil kebudayaan zaman batu tua antara lain memiliki ciri-ciri:
Peralatanya terbuat dari batu yang dikerjakan secara kasar.
Peralatanya yang dihasilkan tidak diasssah atau dihaluskan.
Pada zaman ini hewan-hewan juga masih berukuran besar sehingga banyak manusia yang berlindung di gua-gua batu.
Daerah penemuan hasil kebudayaan paleolitikum ini adalah daerah Ngandong dan Pacitan.
Kebudayaan Pacitan.
Kebudayaan Ngandong.

2) Mesolitikum (zaman batu tengah).
Pada zaman ini manusia sudah mulai dapat berfikir secara modern. Kehidupan budaya juga sudah dilakukan secara terus menerus. Mereka juga sudah mulai tingal secara permanent dan tidak lagi berpindah-pindah. Oleh karena, manusia yang hidup dimasa itu sudah banyak meninggalkan kebudayan adat istiadat.
Hasil-hasil kebudayan Mesolitikum yang ditemukan di Indonesia antara lain:
Kebudayan sampah dapur (Kyokken Moddinger).
Hasil kebudayaan ini banyak ditemukan didaerah pantai Sumatera Timur sampai kewilayah Aceh. Hsailnya berupa bukit-bukit kerang, sampah dapur manusia Mesolitikum.
Bersaman dengan bukit-bukit kerang tersebut ternyata juga ditemukan jenis kapak genggam yang berbeda dengan kapak gengam dari zaman Paleolitikum. Kapak genggam Mesolitikum ini disebut juga dengan Pebble Culture atau kapak Sumatera.
Selain Pubble Culture, ditemukan juga jenis hache courte atau kapak pendek.
Abris Sous Roche.
Abris sous roche merupakan gua-gua di pedalaman. Gua-gua ini dimungkinkan sebagai tempat tinggal manusia, yang pada waktu itu memang belum mengenal tempat tinggal tetap.

3) Neolitikum (zaman batu baru).
Pada zaman neolitikum ini hasil-hasil kebudayaan yang ditemukan sudah ada indikasi kepandaian mengasah dari manusia. Pengerjaannya juga sudah mulai memprhatikan segi-segi keindahan. Bedany dengan masyarakat mesolitikum yaitu manusia yang tinggal di masa neolitikum lebih mampu berfikir secara menyeluruh terhadap permasalahan kehidupan.
Pada zaman ini juga ditandai dengan pola kehidupan dari food gathering ke food producing. Pola hidup nomaden (mengembara) atau pun sudah berubah menjadi pola hidup menetap.
Mengenai hasil kebudayaannya, kebudayaan zaman batu baru ini memilki dua peralatan yang popular yaitu kapak presegi dan kapak lonjong.

4) Megalitikum (zaman batu besar).
Kebudayaan megalitikum ialah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar. Pada zaman ini masyarakat sudah mulai mempercayai suatu kekuatan gaib diluar komunitasnya. Kepercayaan yang di yakini berupa animisme dan dinamisme. Setiap kegiatan religius selalu melahirkan suatu benda kebudayan yang baru.
Hasil-hasil kebudayaan Megalitikum yang terpenting diantaranya adalah sebagai berikut : hasil kebudayaan Toala yang utama adalah flaskes dan alat-alat dari tulang. Secara keseluruhan disimpulkan bahwa para pendukung kebudayaan Megalitikum adalah bangsa Papua Melanosoide. Adapun bangunan-bangunan yang ditemukan dari zaman megalitikum adalah sebagai berikut:
Menhir.
Menhir adalah bangunan tugu batu yang didirikan sebagai penghormatan terhadap roh nenek moyang.
Dolmen.
Dolmen adalah bangunan dari batu yang menyerupai meja yang biasanya berkaitan menhir. Dolmen ini berfungsi sebagai tempat sesaji kepada nenek moyang.
Punden Berundak.
Yaitu bangunan pemujaan yang bersusun yang bertingkat-tingkat. Bangunan ini juga ada yan dipakai untuk mengubur jenazah nenek moyang yang memiliki pengaruh yang kuat, Misalny kepala suku maupun pamimpin masyarakat.
Sarkophagus.
Bentuknya seperti lesung tetapi mempunyai tutup. Fungsi dari sarcophagus adalah untuk meramu makanan.

Waruga.
Fungsi dari bangunan ini sebagai tempat penguburan dari manusia yang tinggal di zaman megallitikum.

Zaman logam.
Zaman logam sebenarnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu zaman tambaga, perunggu, dan besi. Namun demikian kebudayaan logam di Indonesia langsung dimulai dari bahan perunggu dan langsung ke zaman besi.

Kebudayaan perunggu di Asia Tenggara biasa dinamakan kebudayaan Dongson, karena pusat kebudayaan ini berada di wilayah Dongson di Tonkin. Kebudayaan Dongson ini dimungkinkan masuk ke Indonesia melalui Malaysia Barat. Adapun pembawa kebudayaan ini adalah bangsa
Austronesia.

Teknik pembuatan peralatan dari logam yang pertama adalah teknik di cire perdue.
Adapun hasil-hasil kebudayaan perunggu di Indonesia antara lain:
1) Kapak Corong.
2) Neraka.
3) Bejana Perunggu.

BAB 5

PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA YANG BERPENGARUH TERHADAP PERADABAN INDONESIA

Kebudayaan Bascon Hoabinh.
Bascon hoabinh adalah nama tempat di wilayah Vietnam Utara. Kebudayaan Bascon Hoabinh.
Merupakan kebudayaan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan. Hasil utama kubudayaan Bascon Hoabinh adalah peralatan yang terbuat dari batu.
Ciri khas kebudayaan Bascon Hoabinh adalah penyerpihan pada satu atau dua sisi permukaan batu.

Kebudayaan Bascon Hoabinh dalam penyebarannya di Indonesia dapat kita temukan di daerah Sumater, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.
Sisa-sisa kebudayaan Bascon Hoabinh ini antara lain adalah kapak lonjong, kapak persegi, kapak Sumatera (pebble), kapak genggam,dan jenis-jenis perhiasan dari batu.
Sedangkan kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong penyebarannya ke Indonesia di bawa oleh bangsa Proto Melayu (Melayu Tua).

Kebudayaan Dongson.
Penyebaran kebudayaan Dongson ini dibawa oleh orang-orang Deutero Melayu (Melayu Muda). Semua peralatan yang ditemukan berupa senjata-senjata . Jenis-jenis persenjataan tersebut misalnya; tombak, sabit, pisau, dan lain-lain.
Diantara teknik pembuatan logam yang bercorak kebudayaan Dongson adalah dengan teknik cetak lilin. Teknik ini adalah teknik mencetak dengan membuat bentuk terlebih dahulu dengan menggunakan lilin Dan logam atau sudah mengenal care perdue (cetak lilin).

Kebudayaan Dongson => kebudayaan dari Vietnam yang dibawa oleh orang-orang Melayu muda.
Hasil kebudayaan dongson => benda-benda dari perunggu.

Kebudayaan Sa Huynh.
Kebudayaan Sa Huynh didukung ole kelompok penduduk yang berbahasa Austronesia, yang memiliki kedakatan dengan Indonesia.
Penyebaran kebudayaan melalui jalur utara mengikuti jalur perdagangan Indonesia – Cina. Ssecara keseluruhan jalur penyebaran ke Indonesia dari kebudayaan Sa Huynh sebagai berikut:
Jalur darat, perjalanan pengaruh kebudayaan Sa Huynh yang melalui jalur ini meliputi M
Jalur laut, perjalanan pengaruh kebudayaan Sa Huynh yang melalui jalur ini yaitu dengan cara menyebringi lautan.

Hasil kebudayaan Sa Huynh antara lain adalah kapak corong, bejana-bejana kecil, gelang, dan perhiasan.
4. Kebudayaan India.
Penyebaran kebudayaan India ke Indonesia dimungkinkan melalui proses perdagangan yang memanfaatkan jalur maritime, seperti Selat Malaka.
Pengaruh budaya India di Indonesia antara lain adalah adanya arca Budha dari perunggu didaerah Sempaga, Sulawesi Selatan.

Semoga bermanfaat...

0 comments:

Post a Comment